Pages

Monday, August 6, 2012

Yang Menarik Tentang Teh dan Kopi


 Kopi Dapat Kurangi Risiko Diabetes


Teh dan Kopi Bisa Kurangi Jatah Kalsium

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Teh dan kopi sebaiknya tidak diminum pada saat sedang makan, karena dapat mengurangi jatah kalsium yang seharusnya diserap usus, kata dokter spesialis gizi klinik dari FKUI, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK.
"Hal ini disebabkan oleh efek kafein yang terkandung di dalam teh dan kopi, sehingga tubuh tidak bisa menyerap banyak kalsium," ujar Fiastuti sebelum memberikan paparan mengenai nutrisi buah di Jakarta, Kamis.
Kafein yang terkandung dalam teh dan kopi menghalangi penyerapan kalsium dan mineral di usus, sehingga tubuh tidak mendapatkan cukup kalsium yang seharusnya imbang dengan kandungan kalsium dalam makanannya, jelas Fiastuti.
Fiastuti melanjutkan, hal ini menyebabkan kalsium keluar lebih banyak daripada yang seharusnya dan dikeluarkan lewat urin. "Jatah untuk tubuh menjadi berkurang dari yang seharusnya diserap," pungkas dia.

Sementara itu, untuk mengimbangi kalsium yang terbuang, Fiastuti mengimbau agar asupan makanan tinggi kalsium terus dikonsumsi.
"Tidak hanya susu, tapi ikan, sayuran hijau, kacang kedelai, tahu dan tempe, merupakan makanan kaya kalsium yang sangat dibutuhkan tubuh, untuk menjaga kesehatan tulang," demikian Fiastuti.

Empat Cangkir Kopi Sehari Turunkan Resiko Kanker Rahim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA.Banyak kabar baik bagi para penggemar berat kopi. Kini, semakin banyak alasan positif untuk mengkonsumsi minuman warna hitam ini. Empat cangkir kopi sehari bisa membantu menjaga kanker bertumbuh di rahim. Penelitian telah bisa menghubungkan konsumsi kopi secara teratur dengan kemungkinan lebih rendah dari kanker endometrium.

Wanita yang minum empat atau lebih cangkir sehari selama bertahun-tahun memiliki resiko 25 persen lebih rendah untuk terserang penyakit ini dibandingkan mereka yang minum kurang dari satu cangkir setiap hari.

Baik kopi berkafein maupun tanpa kafein tampak cukup berperan membantu menangkal penyakit ini. Penelitian ini dilakukan selama 26 tahun dengan 70.000 responden wanita.
Laporan dari jurnal kanker dan pencegahannya mengatakan minum kopi secara teratur dapat membantu menurunkan kadar hormon yang diyakini sebagai pemicu tumbuhnya kanker. "Uji klinis menemukan bahwa kopi mengandung lebih banyak zat antiokasidan dibandingkan sayur dan buah," kata peneliti senior, Edward Giovannucci.
            
 Kanker rahim diderita oleh 6.400 wanita Inggris. Setiap tahunnya diperkirakan seribu orang meninggal akibat penyakit mematikan ini. Resiko terkena kanker rahim meningkat seiring bertambahnya usia. Para peneliti di Universitas Havard mengatakan untuk pencegahan kanker rahim dapat dilakukan dengan mempertahankan berat badan ideal.

Cara Menyimpan Kopi Agar Awet

 REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA.Saat kita membeli kopi di supermarket, biasanya sudah ada kemasan plastik yang mewadahinya. Namun, setelah sampai di rumah, tahukah Anda cara menyimpa kopi tersebut dengan benar?
Menurut Coffe Specialist dari UKMI (Usaha Kita Makmur Indonesia), Andrew Susanto, Kopi tak perlu dikeluarkan dari kemasan kemudian dituangkan ke dalam stoples. “Buka kemasannya sedikit saja kemudian ditutup kembali rapat-rapat,” ujarnya.
Setelah itu, masukkan kemasan yang sudah ditutup itu ke dalam toples yang kedap udara, atau paling tidak penutup toples tersebut benar-benar rapat.
Menurutnya, dengan cara ini kopi akan semakin awet dan tahan lama. Ini karena udara yang kelua masuk semakin sedikit. Toples kopi tersebut ditaruh di dalam lemari dapur dengan suhu ruangan yang stabil, dan jangan masukkannya ke dalam lemari es karena bisa merusak karakteristik kopi.
Jika terpaksa membuka kemasan karena rusak atau tidak layak pakai, masukkan bubuk kopi ke dalam toples dan pastikan tutup toples betul-betul kedap udara. Kopi dengan penyimpanan yang baik bisa bertahan dua hingga tiga bulan.

Kopi Dapat Kurangi Risiko Diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA.Minum kopi ternyata punya manfaat yang besar. Sebab, minum kopi dapat mengurangi risiko terjangkit diabetes.
"Konsumsi kopi, empat sampai lima cangkir sehari, dapat menurunkan kemungkinan terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang minum kadang-kadang atau tidak sama sekali," kata Peneliti, Senin (20/2).
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa penurunan risiko diabetes ini bisa mencapai sekitar 30 persen. Penurunan signifikan ini akibat konsumsi rutin kopi berkafein ataupun bebas kafein.
Studi ini juga dilakukan oleh peneliti Eropa dari ahli kanker dan Gizi (EPIC). Hasilnya menunjukkan bahwa kopi tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau kanker.
Dari penelitian, setidaknya didiagnosis ada 1.432 kasus diabetes tipe 2, sebanyak 394 serangan jantung, 310 kasus strok dan 1.801 kasus kanker. Sehingga, terbukti sebanyak 20-30 persen dengan minum kopi dapat mencegah diabetes tipe 2.
"Sebuah risiko lebih rendah, sekitar 20-30 persen, dapat mengurangi dari terjangkitnya diabetes tipe 2 dengan mengkonsumsi kopi. Itu baik yang berkafein ataupun yang tidak," kata sebuah laporan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

 

Hobi Ngopi Itu Minimalkan Depresi

TRIBUNNEWS.COM .Hobi menyeruput kopi ternyata menguntungkan bagi kesehatan mental. Penelitian menunjukkan para wanita yang hobi ngopi memiliki risiko lebih rendah untuk menderita depresi dibanding wanita yang tidak pernah ngopi atau hanya ngopi secangkir sehari.
Meski masih terlalu dini untuk merekomendasikan kebiasaan ngopi demi mencegah depresi, tetapi hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Archives of Internal Medicine tersebut setidaknya bisa mengurangi perasaan bersalah para pecandu kopi.
"Hasil riset ini bisa mengurangi citra negatif dari konsumsi kopi. Kafein dalam dosis tinggi selama ini dikaitkan dengan gejala kecemasan dan penyakit psikiatri lainnya sehingga banyak ahli menyarankan untuk mengurangi kopi," kata Dr.Christopher Cargile, ahli psikiatri dari Texas yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Sekitar 80 persen kafein di dunia dikonsumsi dalam bentuk kopi. Kafein sendiri merupakan stimulan sistem saraf yang paling banyak digunakan. Penelitian menunjukkan kafein berpengaruh pada kesehatan jantung, inflamasi dan kanker. Namun hanya sedikit peneliti yang tertarik mengetahui efek kafein pada mood.
"Dalam jangka pendek kafein memiliki efek positif pada mood, meningkatkan energi dan membuat kita langsung terjaga. Karena itu menarik untuk tahu apa efeknya dalam jangka panjang," kata peneliti senior Dr.Alberto Ascherio, profesor epidemiologi dan nutrisi dari Harvard School of Public Health di Boston.
Dalam penelitian yang melibatkan 51.000 wanita berusia rata-rata 63 tahun, para peneliti mengikuti kesehatan mereka. Di awal penelitian, tidak satupun responden yang dilaporkan menderita depresi atau mengonsumsi antidepresan.
Para wanita yang mengonsumsi empat cangkir kopi setiap hari risikonya untuk menderita depresi berkurang 20 persen, sementara yang mengonsumsi dua sampai tiga cangkir, risikonya menurun 15 persen dibandingkan dengan yang minum secangkir kopi setiap hari.

Awas, Kopi Bikin Wanita Sulit Hamil!


TRIBUNNEWS.COM - Minum kopi membuat wanita lebih sulit hamil, sebuah penelitian menyebutkannya.
Ini diperkirakan karena Kafein, yang terkandung dalam kopi merusak transportasi telur dari ovarium ke rahim, sebut para ilmuwan dari Amerika.
Penelitian yang melibatkan 9.000 wanita ini menemukan bahwa minum lebih dari empat cangkir kopi sehari memotong kemungkinan hamil hingga seperempat kali.
Penyelidikan terbaru yang dilakukan pada mencit menunjukkan bahwa kafein menghambat kontraksi saluran tuba yang dibutuhkan untuk membawa telur ke rahim.
Kafein mengaktifkan sel-sel alat pacu jantung khusus di dinding tabung. Sel-sel gelombang koordinasi kontraksi tabung yang bergerak membawa telur menuju rahim.
Pemimpin studi Sean Ward, dari University of Nevada di Reno, AS, mengatakan temuan ini memberikan penjelasan menarik tentang mengapa wanita dengan konsumsi kafein tinggi seringkali memakan waktu lebih lama untuk hamil daripada wanita yang tidak mengonsumsi kafein
( sumber : www.id.she.yahoo.com )

No comments:

Post a Comment